Selasa, 17 Maret 2015

PENGERTIAN BATIK


Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1]

Adapun sebuah buku yang mengatakan bahwa batik adalah bahan sandang yang dibuat berupa tekstil untuk keperluan kelengkapan hidup sehari-hari. Tekstil yang dibuat dengan teknik atau proses batik untuk sandang tersebut, berupa kain penutup badan, hiasan rumah tangga, dan perlengkapan lain yang semuanya dimaksudkan untuk memperindah.

Mengenai asal mula Batik Indonesia, ada beberapa pendapat :

Sejarah Batik di Indonesia
Seni Batik tetap hidup subur di Indonesia, dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila kita bandingkan batik yang kita kenal sekarang dengan batik puluhan tahun yang silam, tidak begitu banyak perubahan ; baik bahan, cara maupun coraknya. Sifat inilah yang menyebabkan seni batik mudah dipelajari, dari generasi ke generasi (Widodo, 1982 : 2).



Ditinjau dari Sejarah Kebudayaan
Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta menyatakan bahwa sebelum masuknya kebudayaan India bangsa Indonesia telah mengenal teknik membuat kain batik (Widodo, 1983 : 2).

Ditinjau dari design batikdan proses “Loax-resist tehnique”
Prof. Dr. Alfred Steinmann mengemukakan bahwa :
Telah ada semacam batik di Jepang pada zaman dinasti Nara yang disebut “Ro-Kechr”, di China pada zaman dinasti T’ang, di Bangkok dan Turkestan Timur. Design batik dari daerah-daerah tersebut pada umumnya bermotif geometris, sedang batik Indonesia lebih banyak variasinya. Batik dari India Selatan (baru mulai dibuat tahun 1516 di Palekat dan Gujarat) Adalah sejenis kain batik lukisan lilin yang terkenal dengan nama batik Palekat. Perkembangan batik India mencapai puncaknya pada abad 17-19.
Daerah-daerah di Indonesia yang tidak terpengaruh kebudayaan India, ada produksi batik pula, misalnya di Toraja, daerah Sulawesi, Irian dan Sumatera.
Tidak terdapat persamaan ornamen batik Indonesia dengan ornamen batik India. Misal : di India tidak terdapat tumpal, pohon hayat, caruda, dan isen-isen cece serta sawut.

Ditinjau dari sejarah
Baik Prof. M. Yamin maupun Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta, mengemukakan bahwa batik di Indonesia telah ada sejak zaman Sriwijaya, Tiongkok pada zaman dinasti Sung atau T’ang (abad 7-9). Kota-kota penghasil batik, antara lain : Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem, Banyumas, Purbalingga, Surakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Tulunggagung, Ponorogo, Jakarta, Tegal, Indramayu, Ciamis, Garut, Kebumen, Purworejo, Klaten, Boyolali, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kudus, dan Wonogiri (Widodo, 1983 : 2-3).

Sejarah batik diperkirakan dimulai pada zaman prasejarah dalam bentuk prabatik dan mencapai hasil proses perkembangannya pada zaman Hindu. Sesuai dengan lingkungan seni budaya zaman Hindu seni batik merupakan karya seni Istana. Dengan bakuan tradisi yang diteruskan pada zaman Islam. Hasil yang telah dicapai pada zaman Hindu, baik teknis maupun estetis, pada zaman Islam dikembangkan dan diperbaharui dengan unsur-unsur baru (Yudaseputro, 2000 : 97).\

MACAM-MACAM BATIK:
1. Batik Kraton




Jenis Batik yang Berkembang di Indonesia

Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.



2. Batik Sudagaran




Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.



3. Batik Petani


Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

4. Batik Belanda



Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.



5. Batik Jawa Hokokai




Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.

Marilah kita jaga semua kekayaan yang ada di negeri kita. Jangan sampai timbul lagi masalah yang sama seperti masalah Malaysia menghakpatenkan kekayan bangsa kita untuk negaranya. Mari kita lestarikan semua kekayaan di negeri kita.
 
Membatik
Siapa tak kenal batik yang merupakan salah satu warisan budaya Nusantara dan diakui oleh dunia Internasional? UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kebudayaan Dunia dari Indonesia dan masuk ke dalam ”The Representative List of the Intangible Culture Heritage of Humanity” tahun 2009. Karena itulah, Indonesia merasa bangga karena memiliki budaya batik yang menjadi identitas warga Indonesia.
Yang paling menarik dari batik adalah keanekaragaman batik yang memiliki ciri dan keunikan dari masing-masing daerah. Dengan adanya ciri dari masing-masing tiap daerah, batik Indonesia menjadi sangat kaya corak, motif sekaligus warna. Sungguh merupakan kekayaan budaya yang tak ternilai dan tak terbatas untuk dikembangkan.
Menengok Batik Bekasi
Tak mau ketinggalan dari daerah lain yang terlebih dahulu telah memiliki budaya batik yang kental seperti Pekalongan, kini daerah-daerah lain pun mulai bebenah. Salah satu daerah yang sedang mengembangkan batik khas daerah adalah Bekasi. Mencermati Betawi Bekasi berarti harus menengok ke 2 budaya sekaligus yaitu Betawi dan Sunda. Betawi Bekasi yang akar budayanya juga berasal dari Betawi Jakarta, memiliki kekhasan tersendiri dan berbeda dengan Betawi Jakarta.
Bekasi berada di pinggiran Jakarta dengan kondisi geografi dan demografi yang berbeda dengan Jakarta. Dari sisi bahasa, di beberapa tempat bisa ditemukan bahasa Betawi Bekasi yang bercampur dengan bahasa Sunda. Memang, Bekasi masuk ke dalam wilayah Jawa Barat yang kental dengan budaya Sunda-nya. Sehingga, Bekasi menjadi daerah di Jawa Barat yang berbahasa daerah selain Sunda. Bahasa asli Bekasi lebih dekat dengan bahasa Betawi Jakarta, bahasa Betawi Bekasi jauh berbeda dengan bahasa Sunda.
Canting untuk membatik
Begitupun dengan budaya Bekasi,kekentalan budaya Betawi dan pengaruh budaya Sunda, membuat budaya Bekasi khas dan unik. Hal ini juga digambarkan dengan lugas oleh Ernawati, salah seorang pembatik khas Bekasi. Ia melukiskan budaya tersebut dalam karya batiknya yang sudah terkenal dengan nama ‘Batik Seraci’. Ciri khas batik Bekasi sendiri menggambarkan mangon (gotong royong), dana nandur (tanam mundur) dan rawa, tegas Ernawati.
Batik Seraci sendiri bisa dibilang menjadi penengah antara budaya batik Sunda dan Betawi. Batik Seraci bisa diterima dengan baik oleh Bekasi, dan Sunda bahkan Jakarta. Bahkan Seraci Batik menjadi ‘rebutan’ antara Jakarta dan Bekasi. Batik Seraci berlokasi di Segarajaya-Tarumajaya Marunda – Bekasi, namun sering dipromosikan sebagai Batik Betawi dari Jakarta. Batik Seraci kini telah memproduksi Batik Betawi yang berciri khaskan Budaya Betawi Jakarta dan Betawi Bekasi. Ciri khas Jakarta yang terdapat di Batik Seraci yakni motif Si Pitung Ngelancong, motif ondel-ondel dan motif Monas.
Masih ada rumah produksi batik yang berada di Kaliabang Bekasi. Pondok Batik Adelia namanya. Di Pondok Batik Adelia dibuat batik bermotif Bekasi diantaranya batik motif kecapi, motif pitung dan ada juga batik motif monas.
Motif dan Corak Batik Bekasi
Corak Batik BekasiPemerintah daerah Bekasi tak ketinggalan dalam upaya melestarikan batik. Melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporbudpar) kota Bekasi berupaya membuat motif batik Bekasi. Berbagai upaya telah ditempuh, diantaranya mengadakan lokakarya, seminar dan lomba motif batik Bekasi.
Disporbudpar Bekasi beberapa bulan lalu telah meluncurkan motif batik Bekasi. Motif ini lahir dari kreasi para pemenang juara satu hingga empat lomba batik yang diselenggarakan oleh pemerintah Bekasi tahun 2012 lalu. Motif batik Bekasi buah karya para pemenang telah menjadi awal lahirnya corak dan motif batik Bekasi yang digali dari kekayaan khasanah budaya dan mewakili ciri-ciri khusus kota Bekasi.
Corak Batik Bekasi-1
Pemerintah Bekasi sendiri mematenkan pakem dari motif batik Bekasi ini. Untuk corak batik yang ditetapkan menjadi pakem motif Bekasi, terdiri dari 5. Motif tersebut yakni corak flora, fauna, sejarah, budaya dan batik terang. Untuk batik bercorak flora antara lain, bambu, buah kecapi dan teratai. Corak fauna diwakili oleh ikan gabus, ikan sepat dan ikan betik. Sedangkan corak sejarah antara lain, gedung Juang Tambun, monumen perjuangan, kali Bekasi, bendo (senjata), dan bambu runcing. Corak budaya antara lain tari topeng, dandang (panci), legenda rawa tembaga, permainan anak, seperti benteng dan dampu serta tanjidor. Terakhir adalah batik terang atau warna yaitu hijau lumut, hijau daun dan merah tanah.
Batik Bekasi bagi Pecinta Batik
Motif batik Bekasi tampil dengan keunikan yang berasal dari kekayaan budaya Bekasi. Corak yang khas yang tak dimiliki oleh daerah lain ditambah dengan warna-warna cerahnya memberikan nilai tersendiri. Batik bekasi tampil dengan motif-motif yang besar, gambar-gambar ikon yang jelas serta warna cerah menjadi pembeda dari batik daerah lainnya.
Ke depan, batik Bekasi akan dijadikan seragam wajib bagi Pegawai Negeri Sipil di kota bekasi. Akan dibuat 2 corak yang berbeda dari batik seragam untuk kabupaten Bekasi dan kota Bekasi. Diharapkan pula, batik Bekasi akan digunakan di berbagai acara lainnya. Corak batik yang baru dan berciri khas Bekasi akan menambah koleksi corak batik nasional. Para pecinta batik di mana pun berada, saatnya berburu batik Bekasi. (1008)
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?57723
 

SEMINAR BATIK BEKASI

Batik Bekasi - Batik Khas Bekasi
“Pengenalan Batik Bekasi dan Kontribusinya untuk Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif Indonesia”
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa negara kita indonesia mempunyai berbagai macam dan bentuk nilai-nilai sosial budaya yang beraneka ragam sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah, salah satunya batik sebgai ciri khas bangsa indonesia. Kadang kita sebagai kaum generasi muda seakan terlena dan lupa tentang keberadaan nilai-nilai seni budaya di negara kita dan kadang acuh tak acuh dengan hal tersebut itu yang menyebabkan nilai budaya kita sampai di klaim oleh negara-negara lain karena kita tidak bisa menjaga dan melestarikan nilai  kebudayaan itu dengan baik sebagai generasi penerus yang seharusnya menjaga warisan nilai-nilai kebudayaan itu.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sitem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Batik merupakan salah satu warisan budaya indonesia yang sarat nilai dan kini sudah ciri khas bangsa. Semenjak diresmikan oleh UNESCO sebagai “Masterpieces Of The Oral and Intangible Heritage Of Humanity” ( Warisan Kebuadayaan Untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi) pada tanggal 02 oktober 2009, masyarakat indonesia semakin bangga menggunakan Batik. Bahkan saat ini indonesia sudah  menjadi trend mode yang terkenal hingga manca negara.
Batik indonesia memiliki keanekaragaman motif dan corak khas yang menjadi identitas dari tiap daerah. Keanekaragaman inilah yang makin memperkaya khasan budaya kita. Diamana motif dan corak khas dari tiap-tiap daerah tersebut memiliki keunikan dan nilai unsur budaya masing-masing. Sehingga jarang ditemukan adanya corak mauun motif batik yang sama antar daerah satu dengan yang lain.
Begitu pun halnya denga kota Bekasi. Bekasi memiliki motif dan corak khas yang menggambarkan ciri kultur masyarakat Betawi yang ada di provins Jawa Barat. Batik dengan motif dan corak khas Bekasi ini diberi nama batik Tarawang. Keberadaan Batik Tarawang ini didasarkan pada sejarah Batik indonesia yang tercatat pada masa kolonial. Batik ini juga pernah di ikut sertakan dalam pameran Batik Jawa, yang diadakan pada tahun 1892, di Amsterdam, Belanda. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bekasi. Dan dengan adanya batik Tarawang ini, sekaligus dapat menjadi identitas budaya bagi masyarakat Bekasi.
SEJARAH BATIK NUSANTARA DAN BEKASI
Kesenian Batik dalah kesenian gambar dia atas kain untuk pakaina yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini di bawa oleh mereka keluar kraton dan di kerjakan di tempat masing-masing.
Sejarah pembatikan di indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran agama islam di tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak di lakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Jadi kesenian batik ini di indonesia telah di kenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya  suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia ke satu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan enyebaran ajaran islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian batik menjadi alat perjuangan ekonomi olehb tokoh-tokoh pedagang muslim melawan perekonomian Belanda.
A. JAWA BARAT
Dilihat dengan peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita yang turun-menurun dari terdahulu, maka di perkirakan di daerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman “Tarumanegara” dimana peninggalan yang ada sekarang ialah banyaknya pohon tarum di dapat disana yang berguna untuk pembuatan batik waktu itu. Desa penignggalan yang sekarang masih ada pembatikan dikerjakan ialah Wurug terkenal dengan batik kerajinannya, Sukapura, Mangunraja, Maronjaya, Tasikmalaya kota.
Pembatikan di kenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, sedang di daerah Cirebon batik ada kaitanya dengan kerajaan yang ada di daerah ini, yaitu Kanoman, ciri khas batik Cirebonan sebagai besar bermotifkan gambar yamng lambang hutan dan margasatwa. Sedangkan adanya motif laut karena di pengaruhi oleh alam pemikiran Cina, dimana kesultana Cirebon dahulu ernah menyunting putri Cina. Sementara batik Cirebonan yang bergambar garuda karena dipengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo. Perajin batik di Bogor memakai motif hujan gerimis, kujang, serta kijang. Sedangkan Sumedang mengandalkan motif bunga wijaya kusuma. Dari kota Bandung, batik yang di hasilkan lebih kontemporer dengan motif geometris.
B. BEKASI
Pada sejarah batik Indonesia yang pernah tercatat ada masa kolonial. Batik yang diberi nama batik Tarawang tarawang tersebut pada tahun 1892 ernah di  ikut sertakan pada pameran batik Jawa di Amsterdam yang di Bekasi didasarkan selengarakan oleh seniman penulis Belanda di Amsterdam.
Batik tersebut di buat oleh penduduk etnis tionghoa, keluarga Tan-Tjeng-Kwat. Pada tahun 1860 bersama dengan batik lain, batik Tarawang (Batik Tarum) telah di produksi oleh Ny. Vincen Hegen istri pelukis Raden Saleh. Pada tahun 1931 seorang belanda – ir PAL mooyen yang tinggal di Bandung, pernah memimpin suatu pameran produksi Negara Hindia Belanda dan pernah mengoleksi batik Karawang atau batik Tarawang Tarum. Koleksi batiknya berupa kain alas meja pribadatan yang di pakai agama Budha yang disebut Tok-wi. Batik koleksi Mooyen inilah yang menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut untuk produksi.
PERKEMBANGAN BATIK BEKASI
Ketua yayasan Batik Jawa Barat Sendy Yusuf meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk membantu legalitas batik khas Bekasi. Menurut dia dukungan pemerinah sangant dibutuhkan bagi para perajin tersebut.
Sendy menjelaskan permasalahan legislitas tidak bisa di pandang sepele. Pemerintah harus lebih proaktif untuk melindungi hasil kreativitas warganya. Apalagi, dalam hal kerajinan batik Bekasi yang dasarnya mempresentasikan keseharian masyarakat di daerah itu.
Memperingati Hari Batik Indonesia yang jatuh pada 1 Oktober 2011 lalu, Disperindagkop Kota Bekasi, melalui Kepala Bidang UMKM Narlisman Nahar mengatakan, akan membuat sebuah terobosan untuk mengangkat produk batik khas Bekasi.
Menurut Narlisman, batik kota Bekasi memunyai corak yang unik dan menarik, dan ini kata dia, harus dikembangkan salah satunya dengan membuat program promosi secara berkala.”Diperindagkop memang pernah bertemu dengan beberapa pengrajin batik khas Bekasi, mereka mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah kota Bekasi terhadap produk batinya. Spontan saya merespon aspirasi mereka, dan mudah-mudahan tahun ini kita bisa selenggarakan Batik Ekspo. Saya sudah bicarakan soal ini kepada Kepala Dinas perindagkop, termasuk juga dengan Pit Walikota Bekasi. “paparnya. Senin(3/10)
“Pemerintah Kabupaten Bekasi harus mendukung legalitas Batik Bekasi, karena batik Bekasi memiliki ciri khas kultur masyarakat betawi yang ada di Provinsi Jawa Barat. Bagaimanapun juga, kerajinan ini nantinya akan berdampak pad akemajuan ekonomi masyarakar sekitar,” ucapnnya saat mengunjungi ruang pamer Seraci Batik di Kampung Kebon Kelapa RT2/5 Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabuaten Bekasi, Rabu(1/6, Pikiran Rakyat).Batik Jawa Barat kini sudah berkembang di 23 kota dan kabupaten. Ragam batiknya semarak karena tiap daerah punya corak sendiri sesuai ke khasan wilayahnya, salah satunya Bekasi.